Kamis, 03 September 2009

Pandangan Az-Zahra tentang wanita

Sampai detik ini, saya masih sering mengunjungi blog orang yang saya kagumi. Semakin hari semakin bertambah kekaguman saya terutama tulisan-tulisannya, yang menunjukan keluasan ilmunya. Suatu hari saya membaca tulisannya mengenai Sayyidah fatimah Az-zahra. Dia mengajak semua wanita muslim untuk menjadikan Az-Zahra sebagai panutan. Sebetulnya Az-Zahra memang sosok wanita yang saya idolakan jauh sebelum saya membaca tulisan itu. Seharusnya saya mengikuti jejak Az-Zahra selayaknya seorang fans yang mengikuti jejak idolanya.
Akhir-akhir ini saya sering membaca kisah-kisah beliau. Mulai dari kisah kecintaan Rasulallah kepada Az-Zahra sampai dengan kisah keluhuran akhlak beliau.Yang paling menarik adalah pandangan Az-zahra tentamg wanita.
Imam Ali mengatakan, “ Kami sedang bersma Rasulallah SAW beliau kemudian berkata kepada kami, ‘ Beri tau saya, apa yang paling baik untuk wanita ?’
“ Kami semua tidak mengetahuinya sampai kami bubar. Aku lalu kembali ketempat Fatimah. Akupun memberitahukan kepadanya apa yang ditanyakan oleh Rasulallah, dan bagaimana kami tidak bisa menjawabnya. Ia lalu berkata, ‘ Aku mengetahuinya, yang baik bagi wanita adalah mereka tidak memandang laki-laki dan laki-laki tidak memandang mereka.’

Wanita yang selalu menjaga diri dapat memelihara kemuliaannya dan harga dirinya, akan lebih mampu menghadapi keberanian laki-laki , dan lebih baik bagi masyarakat. Islam menganggap wanita sebagai anggota masyarakat. Karena itu, islam meminta kepada wanita untuk berhijab, menutup dirinya, dan mau mengorbankan demi menjaga masyarakat dari penyimpangan, kerusakan, dan pergaulan bebas. Islam memintanya untuk berusaha mnenjaga keselamatan, kemajuan, dan ketinggian masyarakat.
Karena itulah Sayyidah fatimah, sang didikan wahyu ini, memandang bahwa diantara kebaikan bagi seorang wanita adalah ia tidak memandang dan tidak pula dipandang oleh laki-laki.
Rasanya malu mengaku sebagai pecinta Az-Zahra, Karena saya tidak pernah mengikuti cara pandang beliau. Saya tidak pernah menjadi wanita yang baik menurut Az-Zahra dan menurut islam. saya tidak pernah menjaga pandangan dengan baik. Hampir setiap hari bahkan setiap detik sering melakukan maksiat mata. Bahkan Saya dan teman-teman di kampus punya taktik “ canggih dan memalukan ” agar tidak diketahui oleh orang lain ketika melakukannya. Kami menyebutnya “ kode arah jarum jam “. Contohnya, “ ssttt…arah jam 12!” itu artinya ”mangsa” kita tepat berada didepan mata. Kalau diingat-ingat hal itu sangat memalukan sekaligus menjijikan. Saya malu kepada Az-Zahra karena akhlak saya yang buruk ini. Setelah menulis artikel ini saya akan berusaha untuk berubah dan menjaga pandangan, agar menjadi wanita yang lebih baik seperti Az-Zahra sang idola. Insyallah!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Love is...
© The Other side - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace