Kamis, 06 Agustus 2009

Biografi Sang Idola


Setelah saya membaca buku “ Potret Sehari-hari Imam Khomeini “ karya ….yang memuat cerita kehidupan Imam secara keseluruhan. Buku itu berisi pemikiran-pemikiran imam tentang Islam, politik bahkan pandangan Imam mengenai wanita. Imam patut menjadi teladan karena ilmunya yang luas dan akhlaknya yang luhur. Saya sangat mengidolakan Imam Khomeini. Berikut adalah biografi singkat Imam Khomeini , yang saya kutip dari buku “ Pesan Sang Imam “ .
Masa Kanak-Kanak Imam Khomaeni
Ayatllah Al-Uzma Sayyed Ruhullah Al-Musawi Al-khomaeni dilahirkan di kota Khumayn, dekat Isfahan, sekitar 300 meter dari selatan Teheran, pada tanggl 24 September 1902 ( 20 Jumadi Al thani H ) bertepatan dengan hari lahirnya putrid tercinta Rasulallah SAW, Sayyidah Fatimah az-zahra ash, istri terkasih imam Ali bin Abi thalib as, dengan nama Ruhullah. Nama Khomaeni diambil dari nam tempat lahirnya.
Imam khomaeni berasal dari kelurga religius, beliau adalah keturunan keluarga sayyed yang merujuk kepada Imam Musa al-kadzhim as ( Imam ke-7 dari 12 Imam syi’ah ). Ayahnya bernama Sayyed Mustafa al-Musawi yang merupakan seorang ulama besar di Iran. Beliau adalah ulama istimewa, hal ini terlihat pada gelarnya yang terkenal ‘ Fakhr al-Mujtahiduum ‘ ( Kebanggaan Mujtahid ). Pada tahun 1903 ayah Imam khomaeni meninggal di bunuh oleh agen-agen Syah Iran. Imam baru berusia empat bulan ketika ayahnya syahid.
Setelah ayahnya meninggal, Imam khomaeni berada dibawah asuhan ibunya, Hajar A. Khanom ( yang juga guru madrasah di Najaf dan Karbala ) dan bibinya, Shahiba Khanom ( Shahaba Kanun ). Pada masa kecilnya Imam menghabiskan banyak waktu untuk bermain, beliau bermain terus-menerus sepanjang hari di tempat-tempat terbuka di Khumayn, dan pulang kerumah ketika sudah larut malam dengan pakaina yang kotor dan sobek-sobek.
Pendidikan Sang Imam
Imam khomaeni merupakan seorang pelajar agama yang ulet. Setelah beberapa waktu enimba ilmu di Arak, Imam meninggalkan Arak menuju Qum, empat bulan setelah Syaikh Abdul karim Ha’iri ( murid dari Mirza Hasan Syirazi di Irak ) berpindahtugas mengajar dari Arak ke Qum. Di Qum Imam Khomaeni tinggal di madrasah Dar Al-Syifa dan memaksa dirinya untuk belajar tekun. Tahun 1962 ia menyelesaikan tingkat kurikulum itu, fiqih dan ushul, penguasaan ilmu ini mutlak untuk karir seorang ‘alim.
Imam Khomeini telah ditakdirkan untuk menjadi seorang ‘alim ang lebih dari sejumlah besar ‘alim lainnya. Ia dengan cepat menjadi ahli fikih dan ushul. Imam begitu tekun menuntut ilmu, beliau belajar dengan guru-guru besar di Iran.
Guru-guru yang membimbing Imam Khomeini diantaranya, yaitu :
1. Ayatullah Aqa Mirza Muhammad Ali Adib Tehrani ( 1884-1949 ).
2. Ayatullah Aqa Mirza Sayyed ‘Ali Yatsrib Kasyani ( 1311-1379 ).
3. Ayatullah Haji Sayyed Muhammad Taqi Khawansari ( 1887-1951 ).
4. Ayatullah HAji Aqa Husein Burujerdi ( 1875-1960 ).
5. Ayatullah HAji Mirza Jawab Maliki Tarmizi ( -1924 ).
6. Ayatullah Aqa Mirza ‘Ali Akbar Hakimi Yazdi ( -1925 ).
7. Ayatullah Haji Sayyed Abu Al-Hasan Rafi’I Qazwini ( 1897-1976 ).
8. Ayatullah Haji Syaikh Muhammad Ridha Najafi Isfahani ( 1870-1943 ).
9. Ayatullah Sayyed Abu Al-Qasim Dehqurdi Isfahani ( 1870-1943 ).
10. Ayatullah Syaikh Abbas Qummi ( 1877-1940 ).
Sebagaimana dapat dilihat dari daftar guru diatas, minat dan pendidikan Imam Khomaeni dan ilmu-ilmu islam sangatlah luas. Ia menerima pendidikanistimewa tidak hanya dalam ilmu fikih,hadis dan Al-Qur’an tapi juga dalam ilmu akhlak, filsafat dan ‘irfan. Juga ia punya minat sepanjang hidupnya pada khazanah Persia, terutama puisi . Pengetahuan sejarah islamdan pemikiran politik umumnya Nampak pada tulisan dan pidato-pidatonya.
Karir Mengajar Imam Khomeini
Pada usia 27 tahun, Imam Khomeini memulai karir mengajarnya. Pertama kali ia memberikan pengajaran dalam Hikmah. Setelah berjalan bberapa waktu, kemudian ia membuka kelas-kelas privat dalam ‘irfan. Secara sembunyi-sembunyi , yang terbuka untuk sedikit orang yang terpilih dari pelajar di Qum. Disinilah Imam Khomeini memberikan inspirasi kepada teman-teman dekatnya, termasuk Sayyed Muthahari dan AyatullahHasan’Ali Montazeri.
Selama mengajar Imam menghadapi banyak halangandan rintanagn salah satunya dari rezim Reza Khan. Imam Komeini seorang pemikir orisinal dan mandiri sebagai filosof, sufi, fikih dan teoritikus politik. Sepanjang karir mengajarnya ia berusaha melatih murid-muridnyauntuk berfikir mandiridan berkembang sebagai peneliti sejati.Tak ada cerita bagi peniruan mentah-mentah atas suatu otoritas.
Karya-Karya Imam Khomeini
Imam Khomeini menulis buku lebih dari tiga puluh judul, tentang berbagai masalah yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini. Semua karya imam boleh dikatakan tak ada bandingannya dalam segi masing-masing.
Buku monumental Kasyf a-Asraar yabg ditulis 1941 merupakan penolakan terhadap selebaran anti-Islam yang muncul beberapa tahun sebelumnya. Imam Khomeini, menurut pernyataan sendiri sebagaimana dikutip Akhmad Khomeini , menghentikan pelajaran dars-e-khaarj selama dua bulan untuk menulis buku ini, segera setelah Reza Khan dipaksa turun tahta. Hal ini dirancang untuk membantah tulisan anti-islam periode Reza Khan dan ditulis selama ketenangan singkat dan melonggarnya tekana pahlevi menyusul terdepaknya sang diktator. Dan masih banyak lagi karya lainnya yang tak ternilai harganya, setiap karyanya menunjukan pemikirannya yang cemerlang.
Kegiatan Politik Imam Khomeini
Kesyahidan ayahnya Sayyed Mustafa melawan para tuan tanah adalah kesan awal yang mendalam tergores pada diri Imam Khomeini. Dengan kondisi yang demikian membentuk pribadinya pada suatu sikap perjuangan yang berdisiplin serta keseriusan yang sangat.
Sementara pemerintahan penindas rezim Reza Khan, diman orang takut bersuara, Imam menulis buku berjudul Kasyful Asrar ( mengungkap Rahasia ). Dengan gaya tulisannya yang tegas dan tidak mengenal kompromi, mengutuk keras rezim Reza Khan yang terang-terangan menggantungkan diri dan menyerah pada kekuatan asing.
Pada waktu Ayatullah Borujerdi menjadi ulama besar di Qum, Imam Khomeini menduduki tempat yang menonjol . Ia membangun banyak pengikut dikalangan ulama-ulama muda di Qum dan tempat-tempat lain, yang merupakan bagian kekuatan pengarah Revolusi islam.
Kemunculan Imam secara menonjol mulai dari tahun sesudah tumbangnya Mossdegh. Tahun 1963 Syah meresmikan ‘Revolusi Putih ‘ ( karena diresmikan di Gedung Putih Amerika ). Seenarnya tidak patutdi sebut ‘ revolusi Putih ‘ karena selalu menumpahkan darah rakyat.
Sehubungan sengan peranan Imam Khomeini dalamRevolusi Islam itu sendiri, kepemimpinannya adalah langsung, dalam pengertian bahwa pristiwa-pristiwa permulaan Revolusi itu berhubungan langsung dengan pribadinya. Pers yang dikuasai pemerintah, dalam bulan Januari 1978, menerbitkan satu artikel yang memfitnah Imam Khomeini dalam istilah-istilah yang keji dan kotor. Artikel itu langsung membangkitkan amarah Rakyat di kota Qum. Sesudah kebangkitan perulaan di Qum, yang ditindas dengan korban jiwa berat, serangkaian demonstrasi dan protes tersebar diseluruh Iran dalam tempo yang terus meningkat, sehingga bulan Desember 1978, ketika terjadi demonstrasi besar bukan saja di Iran tetapi dalam sejarah modern pada umumnya, Syah terpaksa mengasingkan diri dan membuka jalan bagi kemenangan terakhir Revolusi itu.
Kepergian Imam
Minggu terakhir bulanMei 1989, para dokter di rumah sakit Teheransibk merawat dan mengobati imam yang harus menjalani oprasi karena pendarahan di lambung. Operasi berjalandengan baik , rakyat Iran dan umat Islam diseluruh dunia berdo’a untuk kesembuhan dan kekuatan pemimpin mereka yang hidupnya penu perjuangan dan ketauladan itu. Para dokter pun berusaha untuk mempertahankan hidup imam. Namun rupanya Allah Yang Maha Kuasa mehendaki lain.Pada pagi hari Ahad, 29 Syawal 1409 ( 3 Juni 1989 )bangsa Iran danseluruh umat Islam didunia tenggelam dalam kesedihan; Imam telah kembali ke Rahmatullah SWT. Setelah hidup saleh penuh perjuangan. Sesungguhnya kita milik Allah dan kepad-Nya kita kembali. Inna lillahi wa inna raji’un.

0 komentar:

Posting Komentar

Love is...
© The Other side - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace